Mereka Yang Mengasihiku
Banyak orang di dunia
mengerti akan definisi kasih. Dari pengertian itu kasih diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Entah dalam penerapannya benar atau salah.
Pertanyaannya, dari manakah sumber kasih itu? Dalam 1 Yohanes memberikan satu
gambaran yang jelas: “Saudara-saudara yang kekasih, marilah kita saling
mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi,
lahir dari Allah dan mengenal Allah”. Pernyataan ini jelas, bahwa kasih itu
berasal dari Allah, kasih itu bersumber dari Allah.
Dengan sumber kasih itulah kita
mengasihi sesama, walau pun tak bisa dipungkiri bahwa dalam mengasihi kita
tidak bisa seperti Allah. Kita mengasihi orang yang kita senangi, orang yang
sederajat dengan kita, bahkan orang yang juga mengasihi kita. Selain dari itu
kita abaikan. Tentunya ini bukan hal yang benar, karena jika kita hanya
mengasihi orang yang mengasihi kita, yang kita senangi, yang sederajat dengan
kita, itu berari kita mengasihi karena kualifikasi atau syarat tertentu.
Manusia pada dasarnya melakukan
tindakan mengasihi karena ada kondisi tertentu (conditioning love). Sedangkan
Tuhan mengasihi dengan keadaan sebagaimana mestinya manusia itu, tanpa syarat
tertentu (unconditioning love). Tuhan melakukan tindakan kasih walaupun manusia
itu tidak memenuhi kriteria-kriteria untuk dikasihi, sedangkan manusia
melakukan tindakan kasih karena melihat kriteria-kriteria tertentu dari objek
kasih.
Memang untuk mengasihi seperti
Tuhan adalah suatu hal yang sulit, tapi syukurlah bukan perkara yang mustahil.
Sulit karena, kita harus mau menerima sesama kita sebagai orang yang patut
dikasihi, walaupun bukan sederajat dengan kita, kita harus meninggalkan zona nyaman
kita, dan sebagainya. Mengasihi seperti Tuhan juga bukan perkara yang mustahil karena kita diberi teladan dan juga kemampuan dari Allah yang adalah sumber kasih itu.
Ada begitu banyak definisi dari
arti mengasihi yang diungkapkan Rasul Paulus di dalam 1 Korintus 13:4-7. Namun
yang menarik bagi saya adalah ayat 7.
Ayat ini merupakan ayat pegangan ketika baru pertama menjalin hubungan secara
serius (pacaran), bunyinya demikian: “Ia menutupi segala sesuatu, percaya
segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu”.
Alangkah luhurnya makna dari ayat
ini. Kasih dapat menutup segala sesuatu, termasuk kelemahan dari orang yang
kita kasihi; percaya akan orang yang kita kasihi walaupun dalam keadaannya yang
buruk; dalam kasih ada harapan untuk melihat orang yang dalam keadaan buruk dan
penuh kelemahan itu berubah menjadi lebih baik; dan untuk mewujudkan itu
seorang yang mengasihi harus sabar
menanggung semua kelemahan dan keburukan dari orang yang ia kasihi.
Surat-surat Paulus selalu
bersifat paranese (nasehat) bagi jemaat pada waktu itu, dan juga bersifat paraklese
(menghibur) jemaat yang pada waktu itu yang berada dalam penderitan. Lalu
bersifat apakah ayat 7 ini? Paranese atau paraklese?
Ayat 7 ini bersifat keduanya, paranese
sekaligus paraklese. Paulus memberi nasehat kepada jemaat di Korintus untuk
melakukan kasih, namun untuk melakukan tindakan (kasih) itu juga butuh
pengorbanan yang luar biasa (baca menderita) sehingga jemaat harus dihibur.
Saya bersyukur bahwa saya dapat
mengalami kasih itu; bahwa dalam hidup saya banyak orang yang mengasihi saya
walaupun keadaannya begitu buruk. Ada yang mau menerima kelemahan saya walaupun
saya berpura-pura menunjukan sesuatu yang baik; ada yang percaya kepada saya,
walaupun sebagai seorang yang tak pantas dipercayai; ada yang mengharapkan saya
berubah menjadi lebih baik dan berguna bagi orang lain, walaupun dalam keadaan
saya yang menjadi cemooh bagi orang lain; dan yang lebih dari itu semua, mau sabar
menanggung segala sesuatu yang saya
lakukan.
Inilah kasih; yang mau menerima;
mau percaya; mau mengharapkan; dan mau sabar menanggung segala sesuatu. Terima
kasih bagi mereka yang telah mengasihi saya dengan tulus. Dengan kasihlah
segala sesuatu dapat diubah. Semoga Tuhan menolong kita untuk bisa menyatakan
kasih bagi sesama.
(LAGU: KASIH)
Kasih
pasti lemah lembut
Kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati
KasihMu kasihMu Tuhan
(2x)
Ajarilah kami ini
Saling mengasihi
Ajarilah kami ini
Saling mengampuni
Ajarilah kami ini
KasihMu ya Tuhan
KasihMu kudus tiada batasnya.
Kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati
KasihMu kasihMu Tuhan
(2x)
Ajarilah kami ini
Saling mengasihi
Ajarilah kami ini
Saling mengampuni
Ajarilah kami ini
KasihMu ya Tuhan
KasihMu kudus tiada batasnya.
Komentar
Posting Komentar