KENDATI HIDUPKU TENT’RAM (Nyanyikanlah Kidung Baru 195)
Syair
lagu ini ditulis oleh Horatio G. Spafford, yang lahir tahun 1828 di North Troy,
New York, tetapi bekerja di Chicago
sebagai pengacara yang cukup terkenal. Tetepi keberhasilannya dalam hidup tidak
membuatnya kurang perhatian terhadap gereja. Ia sangat memperhatikan pelayanan
gereja dan mencari hubungan yang erat dengan Dwight L. Moody dan tokoh-tokoh
penginjil yang lain.
Ia
membuka real estate yang cukup besar
ditepi pantai danau Michigan, tetapi musnah dilalap api dalam suatu kebakaran
besar. Untuk menanangkan pikiran keluarganya dan sekaligus membantu Moody dan
Sankey dalam acara penginjilan di I nggris, Spafford mengatur perjalanan pada
bulan nopember tahun 1873. Pada saat-saat terakhir ia harus mengurusi
bisnisnya, sehingga istrinya bersama empat anak perempuan mereka harus
berangkat lebih dulu dengan kapal S.S Ville du Havre. Spafford sendiri akan
menyusul kemudian. Pada tanggal 22 Nopember kapal itu bertabrakan dengan kapal
kecil I nggris dan tenggelam dalam dua belas menit. Beberapa hari kemudian para
penumpang yang selamat sampai di Cardiff, Walles, dari sana Ny. Spafford
mengirim telengram ke suaminya, “selamat .............sendiri”. Dengan kapal
pertama Spafford berangkat untuk menyusul istrinya. Ditengal laut ia minta
kepada kapten kapal yang ditumpanginya untuk berhenti sebentar di tempat yang
menurut perkiraan mereka disanalah kapal S.S. Ville du Havre tenggelam
disanalah Spaffrod mendapat kata-kata lagu ini yang segera ditulisnya sebagai
ungkapan perasaannya. Di bait pertama dan kedua masih disebutnya rasa sedihnya
dengan kata-kata ”dan walau derita penuh” dan “kendatipun susah terus menekan”.
Tetapi di bait ketiga sudah diseruhkan “dan aku lepas “, dan dibait keempat
bahkan ia menunjuk ke masa kedatangan Kristus kelak dan ia mencatat “pabila
serunai berbunyi gegap, kuseru :s’lamatlah jiwaku!” Ia tidak mau jiwanya
tertindas olaeh kesedihan.
Pada tahun 1881 ia memenuhi kerinduannya, lalu pergi ke Palestina
bersama istri dan dua anaknya perempuan dan beberapa sahabat, dan tinggal
disana sampai ia meninggal tahun 1888.
Philip Paul Bliss, pengarang melodi lagu ini , sangat terkesan oleh
pengalaman Spafford, ia cepat mendapat
ilham untuk melodi syair ini, yang kita nyanyikan sampai sekarang. Lagu-lagu
yang dikarangnya cukup merdu, penuh perasaan.Yang kita kenal antara lain di
Indonesia adalah “Kub’rikan Bagimu Tubuh-Ku, Darah-Ku” (NKB 84).
Komentar
Posting Komentar